Kasus Keracunan MBG Bandung Barat: Nitrit Tinggi Ditemukan, 1.315 Korban
- calendar_month Senin, 6 Okt 2025
- visibility 45
- comment 0 komentar

Kabar buruk menerpa Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebanyak 1.315 orang di Bandung Barat mendadak lemas dan sesak napas, menderita keracunan massal.
Misteri penyebabnya akhirnya terungkap: bukan kuman, melainkan nitrit yang berbahaya.
Melansir Pontianak_post, Tim BGN, yang dipimpin oleh Karimah Muhammad, menemukan jejak nitrit “super tinggi” dalam sisa melon dan lotek yang disajikan.
Kadarnya mencapai 3,9 mg/L, jauh di atas batas aman. Muhammad menjelaskan bahwa nitrit menyerang hemoglobin, membuat darah kesulitan mengangkut oksigen, sehingga korban jatuh lemas dan sesak.
Tim investigasi memastikan bahwa tidak ada racun lain seperti sianida, logam berat, atau bakteri patogen yang terlibat. Ini adalah murni kejahatan nitrit.
Namun, masalahnya tak berhenti pada makanan. Ombudsman RI juga menemukan bahwa program MBG berlumuran maladministrasi, mulai dari prosedur yang salah hingga penundaan. Program ini baru berhasil menyentuh 26,7 persen penerima manfaat yang ditargetkan (dari 82,9 juta).
Menanggapi rentetan masalah ini, Kepala BGN, Dadan Hindayana, berjanji untuk “membersihkan rumah” secara menyeluruh, memastikan data, pengawasan, dan tata kelola MBG menjadi lebih transparan dan berfungsi efektif.
Nitrit (NO_2^-) adalah senyawa kimia yang tersusun dari satu atom nitrogen dan dua atom oksigen. Senyawa ini seringkali menjadi perhatian karena memiliki dua peran, yaitu sebagai zat yang berguna dan sebagai racun yang berbahaya bagi kesehatan jika kadarnya tinggi.
Ketika tubuh mengonsumsi nitrit dalam konsentrasi yang sangat tinggi (melebihi batas aman), seperti kasus keracunan massal, nitrit dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut Methemoglobinemia.
Nitrit berbahaya jika kadarnya terlalu tinggi karena mengganggu fungsi darah dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Dalam konteks makanan, peningkatan kadar nitrit sering terjadi akibat kontaminasi bakteri yang mengubah nitrat alami (yang tidak berbahaya) menjadi nitrit (yang beracun) karena penyimpanan yang salah atau kurang higienis.
- Penulis: Palembanglipp

Saat ini belum ada komentar