Breaking News
light_mode
Trending Tags

Marko: 15 Tahun di Jawa Barat Demi Cinta dan Alam

  • calendar_month Sabtu, 27 Sep 2025
  • visibility 16
  • comment 0 komentar

Palembanglipp – Ini adalah kisah tentang pengorbanan, cinta, dan penemuan kembali jati diri.

Marko, seorang pria berkebangsaan Kanada, membuat keputusan hidup yang bagi banyak orang di dunia Barat sulit diterima: ia meninggalkan segala kenyamanan negara asalnya demi menetap di sebuah perkampungan yang sangat asri di Jawa Barat, tempat yang ia sebut rumah selama 15 tahun terakhir.

Pilihan hunian Marko jauh dari kesan mewah. Ia memilih hidup sederhana, menyatu dengan alam pedalaman yang rimbun, bahkan digambarkan menyerupai hutan.

Komitmennya bukanlah sementara; ia berencana menghabiskan sisa hidupnya di sana bersama istrinya, seorang wanita Indonesia.

Jejak Karir di Jakarta yang Ditinggalkan

Sebelum menetap di pedalaman, Marko bukanlah tanpa pengalaman hidup modern. Ia sempat merasakan hiruk pikuk dan gemerlap ibukota, bekerja di Jakarta di berbagai perusahaan.

Namun, kehidupan korporat dan beton kota tak mampu mengisi kekosongan jiwanya. Jauh di lubuk hati, Marko adalah seorang pencinta alam.

“Intinya mungkin karena saya cari alam, saya ingin ke alam,” jelasnya mengenai motivasi utama kepindahannya.

Jatuh Cinta pada Alam dan Wanita Jawa Barat

Titik balik hidup Marko terjadi berkat cintanya. Setelah menikah dengan seorang wanita asal Jawa Barat, ia diperkenalkan dengan kampung halaman orang tua istrinya.

Saat itulah ia menemukan apa yang ia cari. Ia langsung jatuh cinta pada lingkungan yang menurutnya “begitu cantik.”

Ironisnya, sang istri sempat dibawa berkunjung ke Kanada, namun tidak betah di sana. Sebaliknya, Marko justru menemukan kedamaian dan tempat yang terasa lebih otentik di Indonesia.

Kecintaan pada istrinya kini berakar kuat dengan kecintaan pada tanah air sang istri. Meskipun awalnya masih harus bolak-balik karena karirnya di Jakarta, alam di Jawa Barat telah memenangkan hatinya secara permanen.

Transformasi Menjadi Petani Lokal

Keputusan radikal pun diambil. Marko menanggalkan statusnya sebagai pekerja kantoran dan memilih hidup sepenuhnya di perkampungan.

Setelah 15 tahun menetap, ia kini menjalani peran yang jauh berbeda: petani serabutan.

Kehidupannya kini dihabiskan dengan kegiatan yang sederhana namun memuaskan. Ia berkebun, merawat tanaman, memangkas pohon, dan sesekali mencangkul tanah.

Ia dan istrinya memilih untuk hidup harmonis di tengah pepohonan yang ia rawat sendiri, membuktikan bahwa kebahagiaan sejati tidak diukur dari tumpukan harta, melainkan dari kedekatan dengan alam dan kesederhanaan.

Marko adalah bukti nyata bahwa rumah ideal bukanlah soal lokasi geografis atau kemewahan, melainkan tempat di mana hati, cinta, dan kedamaian bisa berakar.

Ia berencana untuk setia pada pilihan ini, menghabiskan sisa usianya sebagai bagian tak terpisahkan dari alam yang kini ia sebut rumah.

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cak Imin Pastikan Program MBG Tidak Akan Dihentikan

    Cak Imin Pastikan Program MBG Tidak Akan Dihentikan

    • visibility 18
    • 0Komentar

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) akan terus berlanjut. Melansir Kompas.com, Pernyataan ini disampaikan Cak Imin untuk menepis isu yang beredar mengenai penghentian program tersebut. “Tidak ada rencana penyetopan, saya belum mendengar,” ucap Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta […]

  • Wagub Cik Ujang Pastikan Semua Desa dan Kelurahan di Sumsel Sudah Bentuk Kopdes Merah Putih

    Wagub Cik Ujang Pastikan Semua Desa dan Kelurahan di Sumsel Sudah Bentuk Kopdes Merah Putih

    • visibility 17
    • 0Komentar

    Jakarta – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memastikan komitmennya dalam mendukung program nasional pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Wakil Gubernur Sumsel H. Cik Ujang menegaskan hal ini saat bertemu dengan Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi, di Jakarta, Jumat (22/8/2025). Cik Ujang mengungkapkan bahwa seluruh desa dan kelurahan di Sumsel sudah membentuk Kopdes berbadan hukum. “Dari […]

  • Tragedi Nisa: Bocah 4 Tahun di Konawe Ditemukan Meninggal dalam Karung

    Tragedi Nisa: Bocah 4 Tahun di Konawe Ditemukan Meninggal dalam Karung

    • visibility 32
    • 0Komentar

    Keceriaan pagi di Desa Tolu Wonua, Konawe Selatan, berganti menjadi duka yang mendalam. Kabar hilangnya Nisa Nur Hafizah, gadis kecil berusia 4 tahun yang polos, akhirnya menemukan titik akhir yang tragis. Setelah sehari semalam dicari, harapan untuk menemukan Nisa dalam keadaan selamat sirna. Warga dan tim SAR yang bahu-membahu mencari, dikejutkan oleh temuan mengerikan. Sekitar […]

  • KAI Tolak Usulan Gerbong Khusus Merokok dari Anggota DPR

    KAI Tolak Usulan Gerbong Khusus Merokok dari Anggota DPR

    • visibility 14
    • 0Komentar

    JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menolak tegas usulan dari seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengusulkan adanya gerbong khusus untuk merokok. Penolakan ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama KAI, Bapak Didiek Hartantyo, pada hari ini, Jumat (22/8/2025). Usulan tersebut mencuat dalam rapat dengar pendapat antara DPR dan KAI. Anggota DPR […]

  • Gagal Beraksi, Tiga Anak Ditangkap Bawa Bom Molotov Saat Aksi BEM di Surakarta

    Gagal Beraksi, Tiga Anak Ditangkap Bawa Bom Molotov Saat Aksi BEM di Surakarta

    • visibility 28
    • 0Komentar

    SURAKARTA – Tiga anak berinisial MS, FIV, dan MPP diamankan polisi karena kedapatan membawa bom molotov saat berlangsungnya unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Soloraya di depan Gedung DPRD Kota Surakarta, Senin (1/9/2025). Ketiganya ditangkap sekitar pukul 16.00 WIB. Wakapolresta Surakarta, AKBP Sigit, menjelaskan bahwa penangkapan bermula dari kecurigaan petugas terhadap gerak-gerik ketiga anak tersebut […]

  • Kepala Staf Presiden Ungkap Data Ribuan Siswa Keracunan Program MBG

    Kepala Staf Presiden Ungkap Data Ribuan Siswa Keracunan Program MBG

    • visibility 11
    • 0Komentar

    Kepala Staf Presiden (KSP), M Qodari, memaparkan data mengejutkan terkait insiden keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Berdasarkan laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tercatat lebih dari 5.000 siswa menjadi korban keracunan. Qodari menjelaskan ada empat faktor utama yang menjadi penyebab insiden ini: 1.Higienitas […]

expand_less
Skip to toolbar