Dari Tukang Parkir Menuju Wakil Menteri, Dahnil Anzar Simanjuntak Pimpin Urusan Haji dan Umrah
- calendar_month Selasa, 9 Sep 2025
- visibility 35
- comment 0 komentar

Jakarta – Senin, 8 September 2025, menjadi hari yang penuh kejutan dari Istana. Dalam perombakan kabinet yang kembali dilakukan, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Penunjukan ini bukan tanpa alasan, sebab Dahnil dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan Presiden, mengingat perannya sebagai Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Pilpres 2019.
Perjalanan Hidup Penuh Lika-Liku: Dari Parkiran ke Panggung Politik
Siapa sangka, di balik penunjukan yang mendadak ini, tersimpan kisah hidup Dahnil yang penuh perjuangan. Lahir di Langkat, Sumatera Utara pada 10 April 1982, Dahnil kecil sempat menghabiskan masa-masa awal di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Perjalanan hidupnya tak semulus yang dibayangkan. Setelah lulus SMA di Tangerang, ia harus bekerja keras untuk bertahan hidup. Ia pernah membuka kursus bahasa Inggris dan bahkan, dalam sebuah pengakuannya, pernah menjadi tukang parkir untuk menyambung hidup sehari-hari.
Namun, semangatnya untuk meraih pendidikan tak pernah padam. Berkat dorongan sang ayah, ia berhasil masuk ke STIE Ahmad Dahlan Jakarta. Pendidikan tinggi terus ditempuhnya, hingga meraih gelar Magister Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia dan puncaknya, gelar doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada 2018.
Disertasinya yang fokus pada sistem pengendalian manajemen etika Muhammadiyah dalam meningkatkan kinerja UMKM menjadi bukti ketekunannya.
Jejak Organisasi dan Kontroversi Politik
Sebelum menjadi politisi, Dahnil aktif di dunia organisasi, terutama di lingkungan Muhammadiyah. Kariernya menanjak dari Wakil Ketua Umum hingga akhirnya menjabat Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah. Popularitasnya melambung ketika ia turut serta dalam Aksi 212 pada tahun 2016.
Ketika Pilpres 2019 tiba, Dahnil Anzar menjadi salah satu wajah utama tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Posisinya sebagai Koordinator Juru Bicara BPN mengharuskannya mundur dari status Aparatur Sipil Negara (ASN). Di tengah perjalanan politiknya, ia sempat tersandung dugaan kasus dana kemah Rp2 miliar.
Meski Dahnil mengklaim kasus tersebut bermuatan politik dan telah mengembalikan dana, pihak kepolisian tetap menyatakan kasus tersebut memiliki dasar hukum.
Dengan penunjukan Dahnil, kabinet Prabowo kini semakin diisi oleh sosok-sosok yang telah lama berada di lingkaran dalam sang presiden.
Setelah menjabat dosen, aktivis, hingga juru bicara politik, kini Dahnil akan mengemban amanah baru yang sangat vital bagi jutaan umat Muslim di Indonesia. Pertanyaannya, mampukah Dahnil mengemban tugas berat ini dan membuktikan kapasitasnya di panggung pemerintahan? Waktu yang akan menjawabnya.
- Penulis: Palembanglipp
- Sumber: Berimbang.com https://vt.tiktok.com/ZSD1rNTWV/
Saat ini belum ada komentar