Kualitas Parlemen Jadi Sorotan, Menko Yusril Minta Sistem Pemilu Diubah
- calendar_month Sabtu, 6 Sep 2025
- visibility 12
- comment 0 komentar

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyoroti sistem pemilu yang dinilai kurang efektif dalam menghasilkan anggota DPR berkualitas.
Menurutnya, sistem yang berlaku saat ini justru lebih menguntungkan para selebritas atau artis, sementara politisi yang memiliki bakat dan kompetensi justru sulit untuk bersaing.
“Sistem sekarang ini membuat orang yang berbakat politik tidak bisa tampil ke permukaan, maka diisi oleh para selebritas, diisi oleh artis,” ungkap Yusril di Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Kritik publik mengenai rendahnya kualitas anggota DPR juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Yusril menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sejak awal masa pemerintahannya telah menekankan perlunya reformasi politik.
Ia meyakini, sistem pemilu harus diubah, salah satunya dengan menghapus ambang batas atau threshold agar partisipasi politik tidak hanya didominasi oleh figur-figur populer atau orang kaya.
Yusril menekankan bahwa sistem baru harus lebih terbuka, sehingga memberi ruang bagi sosok-sosok kompeten untuk dapat lolos ke Senayan.
Fenomena serupa, di mana artis mendominasi kursi parlemen, juga terjadi di beberapa negara berkembang seperti Filipina dan India.
Berbeda dengan negara maju seperti Singapura dan China yang menganut sistem meritokrasi, di mana rekam jejak, pendidikan, dan pengalaman birokrasi menjadi kunci utama untuk meniti karier politik. Di sana, popularitas semata bukanlah jalan pintas menuju jabatan publik.
- Penulis: Palembanglipp
Saat ini belum ada komentar